Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Internasional · 9 Jan 2024 09:52 WIB ·

Mulai Bangkrut, Amerika Desak Israel Setop Bombardir Gaza


 Mulai Bangkrut, Amerika Desak Israel Setop Bombardir Gaza Perbesar

Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) membeberkan bahwa pihaknya telah mendesak Israel untuk menghentikan agresi militer di Jalur Gaza, Palestina.

Pejabat Amerika yang identitasnya dirahasiakan itu menyatakan, permintaan mengakhiri serangan militer Israel dilontarkan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken.

Seperti yang diketahui, Blinken melakukan perjalanan internasional ke beberapa negara Timur Tengah termasuk Israel, Senin 8 Januari 2024.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Al Jazeera desakan itu disampaikan Blinken dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Blinken juga menuntut ketelitian tentara zionis dalam serangan di Gaza.

Permintaan itu disampaikan Blinken dengan alasan untuk mengurangi jumlah korban, yang lebih banyak jatuh dari warga sipil Gaza.  Anehnya, Amerika baru mendesak Israel saat jumlah korban sipil Gaza sudah mencapai lebih dari 22.000 orang.

Blinken sendiri memulai rangkaian kunjungannya sejak 4 Januari 2024, untuk membahas penyelesaian konflik di Timur Tengah.

Politisi Partai Demokrat Amerika Serikat itu melawat ke sejumlah negara Timur Tengah, dimulai dari Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.

Sikap Amerika tampak berubah, dari yang semula mendukung agresi tentara Israel di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu. Menteri Pertahanan AS, Jenderal (Purn.) Lloyd Austin bahkan sempat mengumkan pembentukan aliansi pertahanan maritim, untuk menghentikan aksi milisi Houthi memblokade Laut Merah.

Milisi asal Yordania itu menyerang kapal perang Amerika dan membajak kapal-kapal komersial, yang melintas di perairan tersebut sebagai bentuk solidaritas perjuangan Hamas Palestina. Sejumlah pihak meyakini jika Amerika tengah mengalami krisis keuangan, setelah menggelontorkan dana untuk Israel dalam jumlah besar, US$14,3 miliar (Rp221,8 triliun).

Sementara, AS juga telah membuang uangnya untuk menyokong Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Sejak Perang Rusia-Ukraina pecah, Amerika telah mengirim bantuan senilai lebih dari US$75 miliar, atau setara dengan Rp1.163,8 triliun, menurut data yang dikutip VIVA Militer dari The Wall Street Journal.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tolak Kekerasan dan Premanisme, Baladika Mulawarman Jaga Kedamaian Samarinda

16 Mei 2025 - 10:28 WIB

Peringati Hari Buruh, KPID Kaltim Serukan Siaran Berkeadilan Sosial

7 Mei 2025 - 12:11 WIB

KSBSI Komitmen Jaga Kondusifitas Kaltim

2 Mei 2025 - 09:53 WIB

Bambang Setiono: Buruh Harus Rayakan May Day dengan Damai dan Bermakna

26 April 2025 - 09:28 WIB

IKN jadi tuan rumah Kongres Diaspora Indonesia Ke-8

24 April 2025 - 11:22 WIB

Otorita Jamin Kepastian Investasi KPBU China-Malaysia di IKN

20 April 2025 - 12:15 WIB

Trending di Berita