Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Internasional · 27 Mei 2024 18:55 WIB ·

Tegas, Iran Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel


 Tegas, Iran Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel Perbesar

TEHERAN – Iran menegaskan kembali menolak normalisasi hubungan dengan Israel. Iran juga menyatakan keprihatinan bahwa negara-negara Arab tertentu telah menjalin atau mempertimbangkan hubungan dengan Israel, dan menganggap normalisasi sebagai pengkhianatan terhadap Palestina dan perjuangannya.

Abbas Araghchi, Sekretaris Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran, telah mengeluarkan peringatan tegas bahwa ancaman nuklir oleh rezim Israel akan mengubah lanskap keamanan di kawasan. Hal ini juga akan memaksa negara-negara lain di kawasan untuk menilai kembali pendirian nuklir mereka.

“Ancaman nuklir Israel dapat mengganggu pengaturan keamanan di kawasan dan memaksa negara-negara di kawasan untuk menilai kembali doktrin keamanan dan nuklir mereka,” kata Araghchi dalam diskusi panel tentang transformasi di Timur Tengah setelah ‘Tufan Al-Aqsa’ yang diselenggarakan oleh Al Jazeera di Doha, Qatar.

Araghchi juga menekankan prinsip-prinsip inti Iran yaitu dukungan yang tak tergoyahkan bagi rakyat Palestina dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel.

Araghchi lebih lanjut menggarisbawahi penolakan Iran terhadap apa yang disebut solusi dua negara, dan menegaskan bahwa Israel, di bawah kepemimpinan mana pun, pada dasarnya menentang pengaturan tersebut. Dia menganjurkan negara bersatu di mana semua penduduk utama, termasuk Muslim, Yahudi, dan Kristen, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan melalui pemungutan suara.

Pejabat Iran tersebut juga mengomentari dinamika yang berkembang di kawasan tersebut, dan menyatakan bahwa mitos yang selama ini ada mengenai kekuatan Israel telah runtuh. Araghchi menyoroti meningkatnya ketegangan nuklir yang dipicu oleh ancaman dari rezim Zionis. Termasuk pernyataan mantan dan anggota Knesset saat ini mengenai potensi penggunaan tenaga nuklir.

Selain itu, Araghchi merujuk pada pernyataan beberapa pejabat Amerika, terutama Lindsey Graham, yang membandingkan konflik di Gaza dengan Perang Dunia II dan menganjurkan penggunaan bom atom, yang menggarisbawahi betapa gawatnya situasi tersebut.

Meskipun Israel tidak membenarkan atau menyangkal kepemilikan senjata nuklir, Araghchi mencatat adanya pergeseran dalam ambiguitas strategis setelah kejadian baru-baru ini, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai niat kabinet Israel saat ini.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tolak Kekerasan dan Premanisme, Baladika Mulawarman Jaga Kedamaian Samarinda

16 Mei 2025 - 10:28 WIB

Peringati Hari Buruh, KPID Kaltim Serukan Siaran Berkeadilan Sosial

7 Mei 2025 - 12:11 WIB

KSBSI Komitmen Jaga Kondusifitas Kaltim

2 Mei 2025 - 09:53 WIB

Bambang Setiono: Buruh Harus Rayakan May Day dengan Damai dan Bermakna

26 April 2025 - 09:28 WIB

IKN jadi tuan rumah Kongres Diaspora Indonesia Ke-8

24 April 2025 - 11:22 WIB

Otorita Jamin Kepastian Investasi KPBU China-Malaysia di IKN

20 April 2025 - 12:15 WIB

Trending di Berita