Pati – Polisi menetapkan dua tersangka buntut pengeroyokan rombongan bos rental mobil Jakarta di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Polisi menahan kedua tersangka.
“Sudah tersangka dan kami tahan,” kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin, Sabtu (8/6/2024).
Kedua tersangka yang ditangkap berinisial EN (51) dan BC (37), yang merupakan warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Sukolilo. Keduanya diancam hukuman penjara 12 tahun.
“Pasal 170 KUHP, ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun,” terang Alfan.
Sebelumnya diberitakan, BH (52), warga Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan tiga temannya SH (28), KB (54), dan AS (37), mencari mobil rental yang hilang. Setelah ditelusuri berdasarkan GPS, mobil tersebut berada di wilayah Sukolilo, Pati.
Setibanya di lokasi berdasarkan GPS, keempat korban menemukan mobil yang dicari. Mereka kemudian langsung mengambil mobil yang diparkir itu dengan kunci cadangan. Namun aksi mereka membuat warga berteriak ‘maling’ sehingga terjadi pengeroyokan. BH tewas saat dibawa ke RS.
“Awal mula para korban ini berangkat dari Jakarta untuk menuju ke Pati untuk tujuan diajak korban saudara BH yang meninggal dunia untuk mengambil rentalan saudara BH tersebut yang mana informasi menurut mereka posisi GPS berada di Desa Sumbersoko Kecamatan Sukolilo,” terang Alfan kepada wartawan di Mapolresta Pati, Jumat (7/6) kemarin.
Setibanya di lokasi berdasarkan GPS, keempat korban menemukan mobil yang dicari. Mereka kemudian langsung mengambil mobil yang parkir itu dengan kunci cadangan. Apesnya, aksi mereka terlihat warga yang menduga mereka maling.
Warga pun berteriak maling dan mengundang warga lainnya berdatangan. Singkatnya keempat korban dihajar massa hingga babak belur.
“Berdasarkan keterangan SH dan saksi yang diperiksa memang saat mengambil langsung dengan kunci mengambil mobil tersebut,” jelas Alfan.
“Kemudian di lokasi hasil keterangan korban ketika mengambil mobil kemudian mengambil kunci cadangan kemudian mengambil mobil tersebut kemudian warga yang melihat kemudian diteriaki maling sehingga para korban dikejar oleh warga sehingga terjadi pemukulan,” Alfan melanjutkan.
Tinggalkan Balasan