JAKARTA – Indonesia mengirimkan 157 personel untuk membantu korban gempa Myanmar. Personel tersebut merupakan gabungan dari kementerian dan lembaga (K/L).
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, personel gabungan tersebut terdiri dari Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Baca Juga: Korban Gempa Myanmar Tembus 3.000 Orang, 15 Tewas dan 72 Hilang
“Personel yang akan berangkat dalam tim kemanusiaan ini berjumlah 157 orang. Saat ini, sudah ada 92 orang di Myanmar sehingga yang akan berangkat berikutnya adalah 65 orang,” ujar Suharyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/4/2025).
Selain mengerahkan personel, Indonesia juga mengirimkan 124 ton barang bantuan yang mencakup obat-obatan dan alat kesehatan bagi korban gempa di Myanmar.
“Saat ini, sekitar 24 ton sudah berada di Myanmar, terdiri dari bantuan Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan,” jelasnya terkait bantuan untuk korban gempa Myanmar.
Indonesia juga mengirimkan bantuan tambahan berupa perlengkapan operasional, seperti dua kendaraan truk dan genset untuk mendukung proses evakuasi dan pemulihan.
“Kami membawa dua pesawat, yaitu satu pesawat Garuda 747-800 dan satu pesawat kargo. Total yang dikirimkan hari ini sekitar 105 ton, termasuk obat-obatan dari Kementerian Kesehatan,” ujar Suharyanto.
Selain bantuan dari pemerintah, dukungan juga datang dari sektor swasta dan organisasi kemanusiaan, seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Human Initiative, AGP, dan Buddha Tzu Chi.
Suharyanto menegaskan pengiriman bantuan pada Kamis (3/4/2025) merupakan tahap terakhir yang difasilitasi oleh pemerintah Indonesia.
“Setelah hari ini, jika ada masyarakat Indonesia yang ingin menyumbang untuk korban gempa Myanmar, harus menggunakan jalur masing-masing. Pemerintah tidak akan memfasilitasi lagi. Ini adalah pengiriman bantuan terakhir dari pemerintah,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan