Pemerintah terus mengebut pembangunan di Ibu Kota Nusantara atau Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Saat ini, pembangunan di IKN Nusantara ada yang bersumber dari Pemerintah dan ada yang bersumber dari investasi swasta.
Hingga akhir Desember 2023, pembangunan IKN batch 1 sudah mencapai 70,2 persen.
Sementara, progres pembangunan Istana Presiden dan Kantor Presiden dikabarkan sudah setengah jadi.
Hal ini diungkapkan Ketua Satuan Tugas atau Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Kementerian PUPR Danis Sumadilaga.
Danis menerangkan, pembangunan IKN terbagi menjadi dua batch hingga akhir tahuN 2024.
Di mana Batch 1 IKN berisi pembangunan bendungan, jalan logistik, jalan tol, istana presiden, kantor presiden, sumbu kebangsaan, gedung sekretariat presiden, gedung sekretariat negara, kantor empat kementerian koordinator, rumah tapak jabatan menteri.
Khusus untuk Kantor Presiden dan Istana Presiden rata-rata progres pembangunannya sudah mencapai 50 persen.
“Batch 1 pembangunan IKN sudah 70,2 persen per 28 Desember 2023 kemarin. Kemudian Batch 2 juga sudah 21,2 persen,” kata Danis, Minggu (7/1).
Danis menambahkan, pembangunan Batch 1 ditargetkan bakal rampung sekitar Juni hingga Juli 2024.
Pada bulan tersebut seluruh proyek IKN Batch 1 sudah dapat difungsionalkan. “Bulan itu sudah commissioning karena udah mau dipakai bulan Agustus.
Kemudian Batch 2 juga sudah 21,2 persen,” kata Danis, Minggu (7/1). Danis menambahkan, pembangunan Batch 1 ditargetkan bakal rampung sekitar Juni hingga Juli 2024.
Jadi gedung ngga bisa jadi langsung digunakan ada testnya, gimana listriknya misal ada liftnya nyala ngga, itu sekitar Juli commissioning semuanya batch 1,” jelasnya.
Selain itu, hunian bagi ASN dari 47 tower juga ditargetkan ada sekitar 10 hingga 12 tower hunian ASN sudah dapat ditempati.
Saat ini progres pembangunan hunian ASN di IKN sudah mencapai 21-22 persen.
“Sebagian rusun ASN pada Juli itu dari 47 itu mungkin 10-12 tower insyaa Allah sudah bisa digunakan Juli-Agustus,” imbuh Danis.
Beriringan Danis menjelaskan pembangunan Batch 1 IKN juga telah dipasang pipa air dari Bendungan Sepaku Semoi.
Kemudian jaringan listrik dari PLN juga sudah mulai dibangun.
Dengan demikian selain menyiapkan gedung juga dipastikan kebutuhan air dan listrik sudah tersedia saat ibukota resmi pindah.
“Pengolahan sampah pembangunan juga lagi jalan namanya tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) laly ada instalasi pengolahan air limbah. Beriringan semua,” tuturnya.
Dari progres proyek yang menggunakan anggaran APBN tersebut, Danis menyebut seluruh masih sesuai dengan rencana atau on the right track.
Kemudian jaringan listrik dari PLN juga sudah mulai dibangun.
Dengan demikian selain menyiapkan gedung juga dipastikan kebutuhan air dan listrik sudah tersedia saat ibukota resmi pindah.
“Pengolahan sampah pembangunan juga lagi jalan namanya tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) laly ada instalasi pengolahan air limbah. Beriringan semua,” tuturnya.
Dari progres proyek yang menggunakan anggaran APBN tersebut, Danis menyebut seluruh masih sesuai dengan rencana atau on the right track.
Sedangkan dari sisi swasta, Ia menyebut proyek pembangunan yang sudah terlihat progresnya ialah pembangunan Hotel Nusantara.
Ia menyebut, progres Hotel Nusantara sudah lebih dari 30 persen.
Hotel tersebut kata Danis juga ditargetkan sudah dapat difungsionalkan pada Juli mendatang.
“Mulai groundbreaking itukan Oktober, November, Desember yang udah ada progres Hotel Nusantara sama kantor Bank Indonesia.
Kemudian udah progres ada juga training center.
Yang lain baru sebagian mobilisasi ukur-ukur dan sebagainya,” jelas Danis.
Ia mengungkapkan pada pertengahan Januari ini rencana akan ada lagi groundbreaking proyek di IKN.
Namun detil proyek yang akan mulai peletakan batu pertama Ia belum bisa memberitahu.
Hanya saja, Danis memastikan dari dana APBN terdekat akan ada groundbreaking masjid negara di IKN.
Proyek masjid negara di IKN sudah melalui pre construction meeting di bulan Desember lalu.
Ia mengungkapkan pada pertengahan Januari ini rencana akan ada lagi groundbreaking proyek di IKN. Namun detil proyek yang akan mulai peletakan batu pertama Ia belum bisa memberitahu.
Hanya saja, Danis memastikan dari dana APBN terdekat akan ada groundbreaking masjid negara di IKN.
Proyek masjid negara di IKN sudah melalui pre construction meeting di bulan Desember lalu.
Ia menjelaskan, sesuai kontrak proyek IKN baik batch 1 dan 2 ditargetkan bisa rampung pada akhir 2024.
Kemudian tahun 2025 akan dilanjutkan dengan pembangunan IKN selanjutnya.
Di mana Danis mengatakan pembangunan IKN mulai 2025 diharapkan akan mulai banyak dilakukan oleh swasta.
“Tahap dua (mulai 2025) akan lebih banyak swasta yang akan mulai bangun.
Konsepnya kan 20 persen APBN dan 80 persen swasta.
Sekarang memang masih dominan APBN. 2025 masih ada APBN tapi akan lebih banyak swasta,” ujarnya.
Pemerintah Kucurkan Rp 40 Triliun di 2024
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu proyek yang dibiayai anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Untuk tahun 2024 ini, APBN untuk pembangunan IKN adalah senilai Rp40 triliun. “(Rp 40 triliun) itu alokasi terbanyak untuk kegiatan apa saja?
Nanti dilihat ke teman-teman Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk detailnya,” kata Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dalam acara silaturahmi dengan media dan influencer Kalimantan Timur di Kantor OIKN, Sabtu (6/1/2024).
Kendati demikian, ia melanjutkan, anggaran Rp 40 triliun tersebut untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar di kawasan IKN.
APBN dinilainya penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur untuk pemerintah dan hal-hal yang bersifat public goods. “Jadi memang tidak komersial, itu memang harus dibangun oleh pemerintah.
Contohnya pembangunan infrastruktur jalan, kemudian nanti ada air bersih, persampahan dan yang lain-lain.
Termasuk untuk persiapan pembangunan pemerintah daerah khusus (Pemdasus) IKN itu,” bebernya.
Tidak kalah penting, membangun satu ekosistem di IKN baik itu dari para investor baik domestik, investor asing, maupun investor campuran (domestik-internasional). “Dengan pembentukan satu ekosistem yang sangat memungkinkan, sehingga mereka yang mulai pindah ke IKN itu benar-benar menikmati hidup di Nusantara,” ulas Kepala Otorita Bambang.
Ia menggarisbawahi bahwa dengan adanya investor domestik yang menanamkan modal di IKN, maka ekosistem yang basic itu akan segera terbentuk.
Meski berdiri dalam lahan kecil sekitar 1.000 hektare, tetapi diharapkan sudah memiliki fasilitas yang lengkap. “Tidak hanya (membangun) gedung-gedung pemerintah tapi juga fasilitas untuk rumah sakit, kependidikan, bahkan leasure ataupun hal-hal yang sifatnya membuat kita betah di sini.
Seperti mall, kemudian ada tempat hangout buat anak-anak muda,” tuturnya.
Kepala Otorita Bambang berharap momentum tersebut bisa menghasilkan apa yang disebut efek bola salju.
Yakni adanya minat investor swasta sehingga berbondong-bondong berinvestasi untuk mengisi satu ekosistem di IKN. “Pokoknya kita bikin IKN di 2024 ini bisa jadi satu ekosistem yang full.
Jadi dengan apa yang disebut smart city atau kota yang cerdas, itu adalah memudahkan kita semua dan juga membuat kita lebih enjoy,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan