Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Politik · 4 Nov 2024 17:47 WIB ·

Aplikasi SAKTI Jadi Solusi Rudy Mas’ud untuk Tingkatkan Pelayanan Publik di Kaltim


 Aplikasi SAKTI Jadi Solusi Rudy Mas’ud untuk Tingkatkan Pelayanan Publik di Kaltim Perbesar

JAKARTA- Dalam debat Pilgub Kalimantan Timur (Kaltim) yang kedua, Calon Gubernur Rudy Mas’ud memulai segmen pembuka dengan menggugah emosi audiens lewat kisah nyata: seorang ibu yang meninggal dunia di tengah perjalanan menuju Samarinda karena terlambat mendapatkan rujukan medis, serta seorang korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kebingungan mencari bantuan hukum. Dua cerita ini diangkat Rudy sebagai contoh nyata dari tantangan akses pelayanan publik yang dihadapi warga Kaltim, terutama di wilayah pedalaman.

Berangkat dari pengalaman ini, Rudy memperkenalkan sebuah inovasi yang ia rencanakan jika terpilih dalam Pilgub Kaltim 2024, yaitu aplikasi Satu Akses Kalimantan Timur atau SAKTI. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan akses warga terhadap pelayanan publik di berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga perlindungan hukum. Rudy menjelaskan, aplikasi SAKTI terinspirasi dari pengalaman pribadi saat mendengar langsung keluhan warga selama kampanyenya di Kutai Barat.

“Kami ingin reformasi birokrasi di Kaltim benar-benar dirasakan masyarakat, bukan sekadar jargon politik semata,” ujar Rudy dengan tegas dalam debat yang berlangsung Minggu, 3 November 2024.

Rudy menjelaskan bahwa aplikasi SAKTI akan berfungsi sebagai platform terpadu yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan informasi publik secara cepat. Ia menambahkan bahwa aplikasi ini dirancang agar setiap warga merasa seolah-olah memiliki akses langsung ke kantor gubernur untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka.

“Kami ingin masyarakat merasakan kedekatan dengan pelayanan publik, terutama untuk masyarakat di daerah yang jauh, rentan, dan difabel,” kata Rudy. Ia berharap, melalui aplikasi ini, kendala birokrasi yang seringkali memperlambat pelayanan dapat diatasi, sehingga kasus-kasus keterlambatan penanganan kesehatan seperti yang ia ceritakan tidak akan terulang.

“Kita (Rudy-Seno) harus melakukan terobosan besar untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat,” pungkasnya.

Dengan pendekatan teknologi melalui aplikasi SAKTI, Rudy Mas’ud menunjukkan komitmennya untuk membawa perubahan nyata dalam reformasi birokrasi di Kalimantan Timur, menempatkan akses pelayanan publik sebagai prioritas utama bagi seluruh lapisan masyarakat.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Substansi baru yang diatur dalam RUU KUHAP

21 April 2025 - 09:10 WIB

DPC Remaong Kutai Menamang Kab. Kukar Gelar Deklarasi Damai PSU Kukar 2025

18 April 2025 - 09:14 WIB

PAC RKB Sebulu Kab. Kukar mendeklarasikan Pemilu Damai dalam PSU Kab. Kukar 2025

16 April 2025 - 14:29 WIB

SBI: Aulia-Rendi Raup Hingga 61 Persen Suara, Unggul Jauh dari Kompetitor

15 April 2025 - 21:10 WIB

Visi Aulia untuk Kukar: Pendidikan Gratis, Pelatihan Kerja, dan Wirausaha Pemuda

14 April 2025 - 21:10 WIB

Paslon 03 Jadi Favorit di Media Sosial, Apakah Ini Pertanda Kemenangan di PSU?

14 April 2025 - 20:35 WIB

Trending di Politik