SAMARINDA – Puluhan massa dari Barisan Oposisi Rakyat Nasional Elaborasi Organisasi (BORNEO) Kalimantan Timur menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Masjid Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, pada Jumat (10/10/2025) pukul 13.00 WITA.
Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan sebagai penolakan terhadap rencana kedatangan atlet senam asal Israel ke Indonesia.
BORNEO Kaltim menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut:
1. Mendukung kemerdekaan Palestina.
2. Mengutuk keras agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina.
3. Mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk menolak kedatangan atlet Israel ke Indonesia.
Ketua BORNEO Kaltim, Dede Hermawan, dalam orasinya menegaskan bahwa sikap menolak Israel merupakan bentuk komitmen moral dan konstitusional bangsa Indonesia.
“Indonesia memiliki konstitusi anti penjajahan yang tegas, sebagaimana tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama. Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ujar Dede Hermawan.
Ia menegaskan bahwa selama Palestina masih dijajah Israel, Indonesia tidak boleh membuka ruang bagi negara penjajah tersebut.
“Selama masih ada penjajahan di Palestina oleh Israel, selama itu pula kita haramkan Israel menginjakkan kakinya di Indonesia,” tegasnya.
Dede juga mengingatkan bahwa umat Islam memiliki tanggung jawab moral untuk melawan ketidakadilan dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Sesuai sabda Nabi, di mana ada kemungkaran, di situlah kita harus bertindak. Kita mungkin tidak bisa turun langsung ke Palestina, tapi semoga aksi ini bisa didengar para pemimpin kita sehingga mereka tergerak membantu rakyat Palestina,” katanya.
Dalam orasinya, Dede menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto menolak kedatangan atlet Israel ke Indonesia.
“Kami meminta Presiden Prabowo Subianto menolak kedatangan atlet senam Israel. Membiarkan mereka datang sama saja dengan membenarkan tindakan penjajah dan menyakiti hati saudara-saudara kita di Palestina,” ucapnya.
Dede menambahkan bahwa Zionis Israel merupakan penjajah terakhir yang masih ada di dunia dan telah dikategorikan sebagai crime against humanity oleh PBB.
“Zionis Israel adalah satu-satunya penjajah yang tersisa dan telah dikategorikan sebagai crime against humanity. Kehadirannya di Indonesia akan mencederai komitmen bangsa terhadap konstitusi dan merusak persatuan serta kesatuan bangsa,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penolakan terhadap tim Israel akan memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang konsisten menolak penjajahan.
“Penolakan terhadap tim senam Israel akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang menegakkan nilai kemanusiaan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina,” tutup Dede Hermawan.
Aksi yang berlangsung damai tersebut diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan rakyat Palestina, kemudian massa membubarkan diri secara tertib.
Tinggalkan Balasan