Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Politik · 23 Nov 2024 18:43 WIB ·

Jurnalis Sebagai Penjaga Demokrasi, Bukan Pemain Politik


 Jurnalis Sebagai Penjaga Demokrasi, Bukan Pemain Politik Perbesar

SAMARINDA – Jurnalis memiliki peran penting sebagai penghubung antara masyarakat dan informasi, sehingga dituntut menjaga netralitas dan profesionalitas dalam menjalankan tugasnya. Koordinator Komunitas Jurnalis Milenial Samarinda (JMS), Faishal Alwan Yasir, menegaskan bahwa netralitas adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan publik.

“Jurnalis harus menyampaikan informasi secara akurat, berimbang, dan tidak memihak. Ketika kehilangan netralitas, kepercayaan publik akan terkikis,” ujar Faishal, yang akrab disapa Isal, saat diskusi publik bertajuk Netralitas Adalah Kunci, Jurnalis Bukan Juru Kampanye di Samarinda.

Diskusi ini membahas tantangan yang dihadapi jurnalis, khususnya menjelang tahun politik, di mana tekanan untuk berpihak atau menjadi alat kampanye kerap meningkat. Isal menegaskan, jurnalis harus mampu membedakan perannya sebagai penyampai informasi, bukan alat propaganda.

“Netralitas bukan hanya soal menjaga citra, tetapi juga soal tanggung jawab moral kepada masyarakat. Jika jurnalis terlibat dalam politik praktis, maka fungsinya sebagai penjaga demokrasi akan terganggu,” tambah Isal.

Dalam diskusi tersebut, peserta juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga batas profesionalisme. Selain itu, pelatihan dan edukasi bagi jurnalis untuk menghindari konflik kepentingan menjadi rekomendasi utama.

Komunitas JMS mengingatkan bahwa jurnalis memiliki kewajiban untuk memastikan berita yang disajikan dapat memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat tanpa distorsi. “Jurnalis adalah garda terdepan dalam memberikan informasi yang benar. Jangan sampai kita malah menjadi bagian dari masalah karena memihak,” kata Isal mengakhiri.

Diskusi ini dihadiri oleh puluhan jurnalis muda di Samarinda, yang aktif berdialog mengenai tantangan dan solusi menjaga netralitas di tengah tekanan politik. Dengan kegiatan seperti ini, JMS berharap dapat mendorong jurnalis tetap teguh pada prinsip dan etika profesinya.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Substansi baru yang diatur dalam RUU KUHAP

21 April 2025 - 09:10 WIB

DPC Remaong Kutai Menamang Kab. Kukar Gelar Deklarasi Damai PSU Kukar 2025

18 April 2025 - 09:14 WIB

PAC RKB Sebulu Kab. Kukar mendeklarasikan Pemilu Damai dalam PSU Kab. Kukar 2025

16 April 2025 - 14:29 WIB

SBI: Aulia-Rendi Raup Hingga 61 Persen Suara, Unggul Jauh dari Kompetitor

15 April 2025 - 21:10 WIB

Visi Aulia untuk Kukar: Pendidikan Gratis, Pelatihan Kerja, dan Wirausaha Pemuda

14 April 2025 - 21:10 WIB

Paslon 03 Jadi Favorit di Media Sosial, Apakah Ini Pertanda Kemenangan di PSU?

14 April 2025 - 20:35 WIB

Trending di Politik