Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Ekonomi · 22 Mar 2024 21:03 WIB ·

Masyarakat Adat di IKN Tidak Akan Digusur, Deputi Otorita IKN : Paling Kita Tata


 Masyarakat Adat di IKN Tidak Akan Digusur, Deputi Otorita IKN : Paling Kita Tata Perbesar

PENAJAM – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menjamin masyarakat adat yang ada wilayah IKN tidak akan tergusur.

Konsep pembangunan IKN nantinya adalah kota dunia yang akan dikelilingi dengan masyarakat adat yang tetap lestari.

Di wilayah IKN terdapat masyarakat adat di beberapa titik seperti di Kelurahan Sepaku, Mentawir, dan Pemaluan ada masyarakat adat Paser Balik.

Sedangkan di Loa Kulu Kutai Kartanegara, ada masyarakat adat Dayak.

Mereka semua dipastikan tetap ada di wilayahnya, dan akan dilibatkan dalam pembangunan IKN.

Demikian yang disampaikan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin.

“Tidak ada niat untuk menggusur, apalagi menghilangkan. Kan punya lokasi tempat tinggal tetap di situ, tidak akan ke mana-mana sepanjang memang lahan itu untuk permukiman. Nanti paling akan kita tata, karena bagaimanapun kota ini harus kita tata,” ungkap Alimuddin dikutip dari Youtube TribunKaltim.Co, Kamis (21/3/2024).

Ditambahkannya, Otorita IKN berupaya untuk menghidupkan local wisdom.

Masyarakat adat diberikan ruang untuk melestarikan kebudayaan mereka lewat living museum.

Hal itu juga akan menjadi daya tarik bagi pendatang untuk mengetahui lebih dalam tentang masyarakat adat IKN sekaligus bisa jadi wisata budaya nantinya.

“Misalnya, menggarap bagaimana wilayah itu bisa menjadi living museum, bercerita tentang kehidupan dari zaman dulunya, kearifan lokal itu seperti apa,” sambungnya.

Mereka juga diberikan porsi lain agar bisa terlibat di dalam IKN, seperti pemberian pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka, bersama dengan warga lokal lainnya.

Kata Alimuddin, kondisi di IKN dipastikan tidak akan sama dengan Jakarta, yang lambat laun tergerus kebudayaan lokalnya.

“Justru kita belajar dari hal yang seperti itu. Masa penderitaan itu dipindahkan kesini, itu berarti kita gagal sebagai bangsa, justru kita belajar seperti itu bagaimana menata penduduk lokal supaya tidak tergusur,” pungkasnya.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tol Samarinda-Bontang Ditarget Mulai Dibangun 2028, Masuk Prioritas RPJMD Kaltim

21 Mei 2025 - 07:09 WIB

Kota Balikpapan Buka Peluang Investasi Nasional di 7 Sektor Strategis

18 Mei 2025 - 11:11 WIB

Pemprov Kaltim punya target ambisius enam bulan ke depan, mewujudkan swasembada beras di Benua Etam

16 Mei 2025 - 09:31 WIB

Sinergitas Pemerintah dan Serikat Buruh wujud nyata kebersamaan

7 Mei 2025 - 13:43 WIB

Peringati Hari Buruh, KPID Kaltim Serukan Siaran Berkeadilan Sosial

7 Mei 2025 - 12:11 WIB

Peringatan Hari Buruh Meriah, Buruh Apresiasi Sikap Terbuka Pemerintah

5 Mei 2025 - 14:47 WIB

Trending di Berita