Pembahasan soal lahan 340 ribu hektare antara capres 01 Anies Baswedan dan capres 02 Prabowo Subianto masih berlanjut di luar arena debat. Terbaru, Prabowo menjelaskan perihal tanah tersebut.
Tanah itu menurutnya tanah negara dengan status hak guna usaha (HGU) untuk dijadikan food estate. Kata Prabowo, data yang Anies sampaikan pun salah.
“Saya Menhan, saya diberi tugas beliau untuk membangun food estate 3 tahun lalu kita antisipasi akan ada krisis pangan. Waktu mengajukan lahan ini dan itu saya waktu itu saksinya ada. Saya sudah sampaikan sebelum jadi Menhan, saya pengusaha,” ujar dia dalam acara Konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di Gor Remaja, Provinsi Riau, Selasa (9/1).
“Saya menguasai HGU kemarin juga salah-salah mulu, bukan 340.000 hektare mendekati 500 ribu hektare. Dia mau bikin rakyat benci saya,” jelas Prabowo.
Prabowo pun menyinggung soal tanah itu diperuntukkan rakyat. Ia juga siap mengembalikan bila negara ingin.
“Ya Tuhan Ya Allah SWT aku hanya minta satu sebelum kau panggil aku aku ingin melihat rakyatku sejahtera, hanya itu. Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa punya tanah ini, dia pinter atau goblok sih?” kata Prabowo.
“Dia ngerti enggak ada HGU, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai itu tanah negara saudara, tanah rakyat, tanah bangsa. Daripada dikuasai orang asing lebih baik Prabowo yang mengelola manakala pemerintah memerlukan saya segera menyerahkan,” ujar Prabowo.
Sebelumnya, Anies mengungkapkan separuh tentara tidak memiliki rumah dinas, tapi capres 02 Prabowo Subianto sebagai Menhan memiliki lahan seluas 340 ribu hektare.
“Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas,” kata Anies dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Minggu (7/1).
“Sementara menterinya Pak Jokowi punya lebih dari 3440 ribu hektare tanah di republik ini, ini harus diubah,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan