JAKARTA – Tim kuasa hukum keluarga Vina Dewi (16), korban pembunuhan serta pemerkosaan di Cirebon mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusi (Komnas HAM).
Tim kuasa hukum dipimpin oleh Putri Maya Rumanti kemudian ditemani tiga orang lainnya. Par tim hukum tidak memberujan keterangan apa pun dalam kedatangannya di Komnas HAM.
“Nanti ya. Nanti sore ke Cirebon,” kata Putri seraya masuk ke dalam gedung Komans HAM, Selasa (27/5/2024).
Sebelumnya, Putri meyakini DPO Dani dan Andi tidak fiktif seperti yang dikatakan Polda Jawa Barat.
“Berdasarkan putusan kami akan tetap tegas bahwa dua DPO berdasarkan hasil putusan itu kami yakin bahwa itu ada,” ujar kuasa hukum keluarga Vina, Putri Maya Rumanti dikutip Senin (27/5/2024).
Pihaknya mendesak kepolisian untuk tetap mencari mereka.
“Harus dan wajib dicari, itu kan sudah produk hukum,” kata dia.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Vina lainnya, Dewi Intan menilai kepolisian seperti tergesa-gesa mengatakan tidak ada Dani dan Andi yang termasuk dalam buronan.
“Ya tergesa-gesa, terlalu cepat untuk menetapkan ‘tidak ada dua DPO lainnya’. Hanya dalam waktu beberapa hari waktu penyelidikan tiba-tiba hanya ada satu DPO. Itu terlalu cepat menurut kami,” ucapnya.
Kasus pembunuhan Vina Cirebon memasuki babak baru, satu dari tiga tersangka berhasil ditangkap Polda Jawa Barat setelah delapan tahun buronan.
Pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina terjadi Agustus 2016. Remaja Cirebon itu dibunuh bersama kekasihnya, Muhammad Rizky.
Total ada 11 pelaku yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut. Namun, baru delapan tersangka yang ditangkap dan diproses hukum, hingga dipidana. Tiga tersangka lainnya, masih buron sampai saat ini.
Ketiga pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO) dengan perkiraan usianya saat ini, yakni Pegi alias Perong (30), Andi (31), dan Dani (28).
Tinggalkan Balasan