Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Tekno & Sains · 27 Jul 2024 16:31 WIB ·

Waspada Konten Hoaks Berbasis AI Pada Pilkada 2024, Pegiat IT Berikan Tips Menangkalnya


 Waspada Konten Hoaks Berbasis AI Pada Pilkada 2024, Pegiat IT Berikan Tips Menangkalnya Perbesar

Jakarta – Konten palsu atau hoaks diprediksi masih akan muncul pada Pilkada 2024 yang dilaksanakan secara serentak di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Pakar Digital dari Indonesia Digital Forensik (IDF), Mochamad Farid.

Farid menghimbau masyarakat agar waspada terhadap kabar bohong atau hoaks marak menjelang penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 di sejumlah daerah. Hal ini yang harus diantispasi agar pilkada serentak aman, lancar dan damai serta melahirkan pemimpin terbaik bagi daerah.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, perlu peran serta seluruh elemen masyarakat, bersinergi dengan pemerintah serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Farid memprediksi, Pilkada 2024 akan banyak konten berbasis artificial intelligence (AI) yang beredar di media sosial. Menurut dia, konten-konten tersebut harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan akan ada hoaks yang memanfaatkan AI.

“Sama seperti Pilpres lalu, Pilkada 2024 temanya akan berbasis menggunakan AI. Karena akan banyak banget konten-konten palsu. Konten palsunya makin canggih,” kata Farid dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta, Sabtu (27/07/2024).

Konten hoaks menggunakan AI, kata Farid, akan lebih nyata dan sulit untuk dibedakan dengan konten aslinya. Ia mencontohkan, konten AI yang sempat viral beberapa waktu lalu yakni video Presiden Jokowi yang berpidato menggunakan bahasa China.

“Kita harus lebih waspada, akan banyak video, foto-foto yang sangat realistis. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab bisa melakukan black campaign,” ucap Farid.

Farid mengungkapkan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terpapar hoaks yang memanfaatkan teknologi AI. Pertama, kata dia, masyarakat harus selalu belajar tentang perkembangan teknologi dan informasi terutama yang berkaitan dengan AI.

“Kedua, kita harus auto-ragu atas berita-berita yang didapat. Jangan langsung percaya dan ditelan mentah-mentah, kecuali dari sumber-sumber berita yang terpercaya,” tutur Farid.

Selanjutnya yaitu melakukan riset secara mandiri terhadap sebuah informasi yang beredar di media sosial. Keempat, saling memaafkan terhadap orang, kerabat, atau teman yang memiliki opini dan pilihan berbeda terutama dalam Pilkada 2024.

“Kelima ini yang paling mudah, yaitu mematikan auto download untuk aplikasi WhatsApp di ponsel kita. Tujuannya agar kita enggak mudah kena virus dan terekspos terhadap konten-konten palsu atau hoaks,” tambah Farid.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Proses Oksidasi Ubah Warna Patung Garuda di IKN Menjadi Hijau

13 September 2024 - 08:22 WIB

Elon Musk Berencana Bangun Superkomputer xAI, Bakal Berjalan pada 2025

27 Mei 2024 - 18:47 WIB

Starlink Dijual Bebas di Indonesia, Operator Ingatkan Pemerintah soal Keadilan

27 Mei 2024 - 18:42 WIB

Musyawarah Ganti Kerugian Pengadaan Tanah IKN Berjalan Lancar, Polda Kaltim Diapresiasi

20 Mei 2024 - 14:56 WIB

Spesifikasi Tank Super T-95 Rusia, Ancaman Serius bagi Ukraina dan Amerika

7 Januari 2024 - 14:03 WIB

Trending di Tekno & Sains