Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Berita · 28 Sep 2024 23:28 WIB ·

Rudy Mas’ud dan Seno Aji Usung Program Gratispol Menuju Pilkada 2024


 Rudy Mas'ud dan Seno Aji Usung Program Gratispol Menuju Pilkada 2024 Perbesar

Rudy Mas'ud dan Seno Aji Usung Program Gratispol Menuju Pilkada 2024

SAMARINDA – Pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji mengusung Gratispol sebagai salah satu program unggulan mereka menuju Pilkada serentak 2024. Program ini diharapkan mampu membawa perubahan besar bagi Kalimantan Timur (Kaltim).

Rudy Mas’ud, calon Gubernur Kaltim, menekankan bahwa pemimpin daerah harus bisa memanfaatkan potensi ekonomi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Salah satu fokusnya adalah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber utama.

“Kita harus punya pendekatan berbeda dalam mengelola daerah. Contohnya, DKI Jakarta yang berhasil meningkatkan PAD hampir mencapai Rp100 triliun,” kata Rudy, yang juga memiliki latar belakang sebagai pengusaha.

Ia juga menekankan pentingnya kebijakan ekonomi yang tepat agar Kaltim dapat menghasilkan pendapatan besar. “Dengan kebijakan yang tepat, hal yang sebelumnya dianggap mustahil bisa diwujudkan. Terlebih lagi, pemerintah pusat mengalokasikan hingga Rp400 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Kaltim,” ujar Rudy.

Anggaran besar tersebut, lanjut Rudy, harus dioptimalkan melalui lobi yang kuat di tingkat nasional. Selama lima tahun pengalamannya sebagai anggota DPR di Senayan, Rudy banyak belajar tentang cara memaksimalkan sumber daya anggaran yang tersedia. Salah satu tantangan yang dihadapi daerah, menurutnya, adalah kurangnya kemampuan dalam menyerap anggaran yang ada.

“Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) di Kaltim mencapai Rp7,5 triliun. Ini menunjukkan bahwa ada masalah dalam penyerapan anggaran. Selain itu, ketergantungan kita pada Upah Minimum Regional (UMR) juga tidak cukup untuk membangun ekonomi yang mandiri di masa depan,” tegasnya. Rudy pun optimistis bahwa masyarakat Kaltim bisa berpikir lebih jauh, dari penghasilan aktif menuju penghasilan pasif.

Selain itu, Rudy juga menegaskan bahwa Gratispol selaras dengan kebijakan pemerintah pusat, terutama dengan rencana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim. Ia yakin bahwa program ini dapat membantu merealisasikan pembangunan sekolah dan rumah sakit unggulan di setiap kabupaten/kota melalui hubungan yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.

“APBD saja tidak cukup. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menarik investor dan menghubungkan pemerintah pusat dengan provinsi. Gubernur itu adalah perpanjangan tangan pusat, dan peran ini yang harus kita kawal bersama,” pungkasnya.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Podcast Moderasi Beragama di Ketapang Dorong Harmoni Jelang Natal dan Tahun Baru

29 November 2025 - 22:39 WIB

Kapolres Kutai Barat Bantah Isu Pelepasan Pelaku Narkoba Usai Video Ketegangan TNI–Polri Beredar

24 November 2025 - 19:51 WIB

Lubang Maut Jadi Momok Baru Warga Balikpapan, Temuan DLH Picu Kekhawatiran Soal Keamanan Permukiman

21 November 2025 - 21:01 WIB

Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayalaksana

Faizal Assegaf Sindir Perburuan Sensasi dalam Kasus Ijazah Palsu: “Jangan Jadikan Isu Publik untuk Cuan”

21 November 2025 - 20:41 WIB

Kritikus Politik Faizal Assegaf

Program RSLHSFM Hadirkan Hunian Baru bagi Warga Kurang Mampu

8 November 2025 - 14:09 WIB

Aliansi Serikat Pekerja/Buruh Balikpapan Gelar Diskusi Dukung Tugas Polri

18 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Trending di Berita