Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Berita · 22 Agu 2025 07:57 WIB ·

IKN Hadapi Ancaman Karhutla, Otorita Gandeng Dishut Kaltim


 IKN Hadapi Ancaman Karhutla, Otorita Gandeng Dishut Kaltim Perbesar

NUSANTARA – Ambisi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menjadi kota hutan yang berkelanjutan menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Namun, kini terungkap strategi utama yang menjadi kunci keberhasilan yaitu kolaborasi erat antara Otorita IKN dan Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Dishut Kaltim, Rusmadi, menjelaskan bahwa kerja sama ini berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan Otorita IKN.

“Kami mempersiapkan tenaga teknis untuk melatih mereka, sehingga ke depan mereka bisa melakukan upaya konservasi secara mandiri,” ungkapnya, Rabu (20/8/2025).

Pendampingan ini mencakup sosialisasi, pembekalan, dan pelatihan lapangan, yang sangat penting mengingat banyak personel di IKN yang masih baru dan belum memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan perlindungan hutan.

Perpaduan Teknologi dan Keterlibatan Masyarakat

Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah mitigasi karhutla. Dishut Kaltim, melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Telake, telah membangun sistem deteksi dini yang terintegrasi.

Sistem ini menggabungkan dua elemen krusial yakni Pemantauan Satelit dengan mengandalkan data hotspot dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diperbarui secara real-time.

Kemudian Validasi Lapangan (Ground Check). Terkait hal ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) KPHP Telake, Shahar Al-Haqq, menekankan bahwa tidak semua titik panas berarti kebakaran.

“Seringkali, anomali panas berasal dari sumber lain seperti bara batu bara. Oleh karena itu, tim di lapangan akan melakukan pengecekan langsung untuk memvalidasi data satelit sebelum mengambil tindakan,” tutur Shahar.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BPP Gelar Aksi Solidaritas di Balikpapan Center, Serukan Dukungan untuk Palestina

12 Oktober 2025 - 18:18 WIB

Polda Kaltim Masuk Tiga Besar Nasional Program Ketahanan Pangan Polri

11 Oktober 2025 - 11:45 WIB

BORNEO Kaltim Gelar Aksi Damai di Samarinda, Tegaskan Dukungan untuk Palestina dan Tolak Atlet Israel

10 Oktober 2025 - 15:07 WIB

Mudyat Noor Sukses Kawal Proyek Bendung dan Jembatan Strategis di Penajam Paser Utara

9 Oktober 2025 - 10:02 WIB

Rudy Mas’ud Temui Menkeu Bahas Pemotongan DBH, Optimistis Ada APBN Perubahan

8 Oktober 2025 - 07:42 WIB

Pemprov Kaltim Perkuat Fiskal dan Kemandirian Pangan di Tengah Efisiensi Anggaran Pusat

7 Oktober 2025 - 12:34 WIB

Trending di Berita