Menu

Mode Gelap
Beredar Diduga Rekaman Percakapan Ridwan Kamil Dengan Lisa Mariana, Bahas Tes DNA Anak TNI dan Kekerasan: Peradilan Militer Dituding Tak Beri Efek Jera Toleransi Sebagai Pondasi Persatuan, GMKI Samarinda Serukan Aksi Nyata Akademisi Dukung Komitmen Polri dalam Penyelidikan serta Penyidikan Pilkada 2024 Semakin Dekat, Peradah Kaltim Meminta Masyarakat Tetap Bersatu di Tengah Perbedaan

Berita · 24 Mar 2024 00:20 WIB ·

Lembaga Adat Paser Imbau Masyarakat tidak Terhasut Berita Hoaks Soal Isu Penggusuran Lahan Warga di IKN


 Lembaga Adat Paser Imbau Masyarakat tidak Terhasut Berita Hoaks Soal Isu Penggusuran Lahan Warga di IKN Perbesar

Penajam Paser Utara – Lembaga Adat Paser Kabupaten Penajam Paser Utara menghimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu penggusuran terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami imbau warga agar lebih selektif dengan isu atau berita di media, jangan mudah terprovokasi apalagi menyangkut SARA,” kata Humas Lembaga Adat Paser Kabupaten Penajam Paser Utara Eko Supriyadi, Sabtu (23/3).

Eko menegaskan bahwa masyarakat adat Paser tidak terlibat dengan masalah pertanahan di kawasan IKN. Ia menyebut adanya oknum yang menunggangi atau mengatasnamakan masyarakat adat dalam permasalahan tersebut.

Sebelumnya, beredar surat dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang mengundang sekitar 300 warga di Kecamatan Sepaku untuk mengikuti arahan terkait pelanggaran pembangunan tidak berizin. Surat tersebut sempat menimbulkan keresahan di masyarakat karena menyebutkan adanya rencana penggusuran.

Namun, OIKN telah menarik kembali surat tersebut dan menyatakannya tidak berlaku lagi. Eko menegaskan bahwa tidak ada penggusuran bangunan milik warga di IKN.

Lembaga Adat Paser mendukung pembangunan IKN, namun mereka meminta OIKN untuk memperhatikan hak semua warga yang terkena dampak pembangunan, termasuk masyarakat adat.
“Kami minta ada sosialisasi tepat sasaran tanpa intervensi pihak manapun, dan musyawarah untuk atasi konflik agraria antara warga lokal maupun masyarakat adat,” jelas Eko.

Ia menambahkan, IKN harus memperhatikan keberadaan wilayah kehidupan masyarakat adat agar pembangunan berjalan seimbang dan berkelanjutan, tanpa meninggalkan kearifan lokal, budaya, dan adat istiadat.

“Sumber daya manusia (SDM) warga lokal harus diberdayakan, baik sektor pendidikan, kebudayaan maupun keterampilan,” pungkas Eko.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Podcast Moderasi Beragama di Ketapang Dorong Harmoni Jelang Natal dan Tahun Baru

29 November 2025 - 22:39 WIB

Menhan dan Panglima TNI Tegaskan Sinergi Penguatan Pertahanan di Komisi I DPR

25 November 2025 - 15:00 WIB

Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto digelar tertutup di Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025)

Kapolres Kutai Barat Bantah Isu Pelepasan Pelaku Narkoba Usai Video Ketegangan TNI–Polri Beredar

24 November 2025 - 19:51 WIB

Temuan Tambang Ilegal, Pemerintah Pusat Akan Ambil Alih Perizinan

22 November 2025 - 21:29 WIB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin turun langsung meninjau dua lokasi yang disita Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), Rabu (19/11/2025).

Lubang Maut Jadi Momok Baru Warga Balikpapan, Temuan DLH Picu Kekhawatiran Soal Keamanan Permukiman

21 November 2025 - 21:01 WIB

Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayalaksana

Faizal Assegaf Sindir Perburuan Sensasi dalam Kasus Ijazah Palsu: “Jangan Jadikan Isu Publik untuk Cuan”

21 November 2025 - 20:41 WIB

Kritikus Politik Faizal Assegaf
Trending di Nasional